Setelahbelajar semua ini, mari kita sekarang menuju ke ayat 25: Matius 1:25. "tetapi [Yusuf] tidak bersetubuh dengan dia [Maria] sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.". Meskipun ayat ini tidak mengatakan banyak hal tentang Yesus sendiri, ayat ini mengatakan banyak hal tentang Maria.
Natal 2020 menjadi pengalaman yang meninggalkan kesan mendalam di benakku. Perayaan tahun ini memang berbeda dengan sebelum-sebelumnya. Bukan hanya karena pandemi, tapi juga drama keluarga yang membuat perasaan lebih campur aduk dari Natal yang biasanya. Setiap tahun biasanya kami sekeluarga berangkat mengunjungi oma dan opa dari daddy dua hari sebelum Natal. Karena dari mommy, akung dan ama sudah meninggal beberapa tahun yang lalu saat aku masih SD. Rumah opa dan oma dari daddy ini satu kota dengan rumah tante dan suaminya di Semarang, Jawa Tengah. Sementara kami tinggal di Surabaya sejak aku lahir, karena daddy memang bekerja di sini sampai sekarang. Kebetulan daddy itu 3 bersaudara. Yang pertama tante, lalu daddy, dan om yang paling muda. Dia belum menikah dan masih tinggal sama oma dan opa. Kegiatannya banyak pelayanan gereja sama bisnis makanan. Sejak awal masa pandemi, grup WA keluarga ramai soal covid-19. Sebelumnya sih juga sudah ramai. Biasa lah gosip dan guyonan garing keluarga. Tapi begitu covid-19 ini melanda seluruh topik jadi berubah mengarah ke situ. Nah tante dan suaminya ini berprofesi dokter. Karena punya background kesehatan, mulailah tante sering share berita seputar covid-19. Hampir setiap hari mereka diskusi-diskusi kecil soal kesehatan. Terutama untuk opa dan oma yang sudah berumur katanya lebih rawan ketularan. Nah, mulai dari sini mereka jadi bertengkar soal protokol kesehatan di rumah opa. Karena om sering pelayanan, sama tante dilarang keluar rumah sampai covid-19 hilang. Om nggak terima, ganti meminta tante nggak praktik. Begitulah, sama-sama keukeuh dengan pendirian masing-masing. Padahal tiap tahun ke sana hampir nggak ada masalah berarti, fine-fine aja. Paling cuma karena om orangnya iseng, jadi suka bikin ramai di rumah oma dan opa. Tahun lalu, dia bikin prank masuk rumah pakai baju hitam-hitam sama masker full semuka buat konten komunitas bisnisnya. Buat mengkondisikan orang-orang rumah, dia tektokan sama suaminya tante biar aksinya lebih lancar. Sekaligus merekam video diam-diam. Begitu oma lihat sosok asing om, dia kaget banget sampai dilempar panci tua kesayangannya yang lagi dicuci. Busa sabunnya ke mana-mana. Untungnya nggak tepat sasaran, karena pancinya sampai bengkok. Nggak tahu gimana kalau kena kepala. Besoknya om harus rela mengantar oma ke toko peralatan masak buat cari yang mereknya sama. Tapi dia kelihatan puas ketawa-tawa waktu menonton putaran ulang video prank itu bareng suaminya tante sebagai partner in crime. Dan nggak kelihatan kapok untuk mengulanginya lagi. Tapi mungkin kejutan-kejutannya itu nggak akan terulang lagi. Karena sejak bertengkar di Whatsapp keluarga, om keluar dari grup. Nggak cuma itu, beberapa hari kemudian dia keluar dari rumah. Nggak tahu tinggal di mana setelah itu. Daddy dan suaminya tante sudah coba mengundang om untuk masuk grup lagi, tapi nggak pernah diterima. Dihubungi via telfon nggak diangkat. Di-chat juga centang satu. Sampai tanya ke teman-teman dekat dan mantan pacarnya, nggak ada yang tahu. Om menghilang begitu saja. Sejak itu, seperti chat di grup keluarga yang lengang, hubungan mereka juga renggang. Nggak ada kabar sama sekali selama berbulan-bulan. Kecuali chat basa-basi oma yang secara tersirat ingin anak-anaknya akur seperti dulu. Hingga seminggu sebelum Natal, suaminya tante mengabari kalau tante sekarang sakit dan reaktif covid-19. Ia dirawat di rumah sakit tempatnya praktik. Katanya mungkin tertular di rumah sakit sekaligus kelelahan waktu dua hari nggak pulang menangani operasi. Paniklah daddy dan mommy. Mau ke Semarang lebih awal untuk menemui opa dan oma yang pasti juga panik, tapi kantor daddy masih belum libur. Mommy juga masih ada orderan catering. Belum lagi, seminggu lalu ada berita kalau naik pesawat harus rapid test antigen PCR dulu. Jadi lebih ribet. Biasanya kami sekeluarga memang naik pesawat kalau ke Semarang. Selain karena menghabiskan waktu jika perjalanan darat naik mobil, daddy dan mommy tahu aku gampang mabuk darat bila perjalanan panjang. Waktu umur 11 tahun dulu pernah naik mobil ke sana. Belum sejam perjalanan, kursi mobil sudah basah semua karena nggak ada persiapan kresek. Alhasil, di rumah opa dari malam Natal sampai besoknya aku tiduran terus karena demam. Pulangnya aku sama mommy dinaikkan pesawat. Sementara daddy sama adik laki-lakiku naik mobil. Balik ke cerita awal. Suaminya tante mencoba menghubungi om berulang kali. Selain mau mengabari bahwa tante lagi sakit, juga meminta dia untuk datang waktu perayaan Natal di rumah opa. Setidaknya kalau pun nggak pulang, dia mengabari. Terutama tante yang kata suaminya kepikiran sama om terus karena merasa bersalah. Di sini aku merasa kasihan sama tante, karena pasien covid juga nggak bisa dijenguk. Dia pasti merasa sendirian di rumah sakit, dan hanya bisa menghubungi keluarga lewat video call. Itu pun waktunya dibatasi oleh rumah sakit karena harus istirahat dan penanganan dokter. Ketambahan kepikiran om, bisa stress kata suaminya kalau terus begitu. Melengkapi kabar-kabar kurang enak sebelumnya, dua hari sebelum Natal opa telfon daddy bahwa kondisi oma drop. Katanya sempat pingsan waktu berjalan ke dapur untuk memasak buat persiapan Natal. Menurut suaminya tante yang juga dokter, oma anemia karena jarang makan. Mungkin juga stress kepikiran om yang nggak ada kabar selama berbulan-bulan. Dia lalu meminta oma untuk istirahat aja selama tiga hari ke depan. Itu artinya, kami nggak akan merayakan Natal bersama-sama. Untuk pertama kalinya aku merayakan Natal di rumah aja. Hanya dengan daddy, mommy, dan adik laki-lakiku. Tanpa ada sosok opa dan oma dengan cerita masa kecilnya. Tanpa tante dan suaminya yang suka memberi kado mainan dan boneka dari film-film kartun kesukaanku. Nggak ada sepupu-sepupu buat seru-seruan main game seharian seharian dan menghabiskan kue yang dibuat oma. Juga, om yang biasanya datang-datang kasih surprise yang bikin gemas kami semua. Dan mengajak saya dan keponakan lainnya beli jajan. Atau sebenarnya, om lagi-lagi mau bikin kejutan seperti tahun-tahun sebelumnya? Awalnya aku sempat berharap kayak gitu. Tapi sampai hari Natal ini mau berakhir, nggak ada kabar apapun dari dia. Video call dengan oma, opa, suaminya tante dan sepupu-sepupu sedikit mengurangi rasa sedih karena nggak bisa merayakan Natal bersama. Begitulah cerita Natalku tahun ini. Selamat Hari Natal semuanya, dan selamat menyambut tahun 2021. Semoga tahun depan lebih indah dari tahun pandemi ini. Diceritakan oleh narasumber Berprestasi yang tidak ingin disebutkan namanya Inidia rekomendasi film bertema Natal identik dengan tema kekeluargaan dan persahabatan yang cocok untuk ditonton bersama dengan keluarga saat libur natal. Film animasi ini tidak hanya lucu dan menghibur tapi juga penuh dengan cerita mengenai arti keluarga dan persahabatan juga kerjasama dan kepercayaan dengan sesama. Film ini pun diisi – Di akhir tahun, biasanya orang-orang berlibur dalam rangka Natal dan Tahun Baru. Tahun ini, pandemi membuat banyak rencana liburan berubah. Bagaimana dengan kamu yang ingin menulis cerita liburan dalam bahasa Inggris? Cerita liburan umumnya termasuk recount text, maka dari itu tensesnya berupa simple past tense. Berikut contoh cerita liburan natal dan tahun baru yang dilalui saat pandemi Contoh cerita 1Quality Time with My Family Christmas day and New Year are moments that I always wait for every year. However, this year is little bit different since Covid-19 pandemic is not over yet. I and my family usually go to other cities to enjoy our day off. But, we decided to not going anywhere since we did not want to take any risks. We spent our holiday by having quality time with family at home. After finishing the exams and receiving the report card, I talked to my parents about what should we do in this holiday. I planned to watch series but it seemed too plain. Then my mom suggested us to have barbecue party at the backyard. We eventually enjoyed our time grilling beef and other foods. We also sang together and had chitchat. My father was so excited grilling the meat until his eyes turned red. On the next day, we cleaned and tidied up the whole house after having breakfast until afternoon. My mom said that we must do it often. On New Year's Eve, we watched movies together until midnight and then we brought some fireworks that I bought the day before to the backyard. We lighted it when the clock turned 12 I was happy to spend my time with my family. Even though we couldn’t go anywhere in this pandemic, at least the moment we had together was enough. I hope the pandemic end soon and we can go outside without worrying about juga Cara Mengatakan Salam Kenal dalam Bahasa Inggris Terjemahan Quality Time dengan Keluarga Hari natal dan tahun baru adalah momen yang selalu aku nantikan setiap tahunnya. Namun, tahun ini sedikit berbeda karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Aku dan keluarga biasanya pergi ke kota lain untuk menikmati hari libur kami. Tapi, kami memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana karena kami tidak ingin mengambil risiko. Kami menghabiskan liburan kami dengan quality time bersama keluarga di rumah. Setelah menyelesaikan ujian dan menerima rapor, aku berbicara dengan orang tuaku tentang apa yang harus kami lakukan di liburan kali ini. Aku berencana untuk menonton serial tetapi sepertinya terlalu biasa. Kemudian ibuku menyarankan kami untuk mengadakan pesta barbekyu di halaman belakang. Kami akhirnya menikmati waktu kami memanggang daging sapi dan makanan lainnya. Kami juga bernyanyi bersama dan mengobrol. Ayah sangat bersemangat memanggang daging hingga matanya memerah. Keesokan harinya, kami membersihkan dan merapikan seluruh rumah setelah sarapan hingga sore. Ibuku berkata bahwa kami harus sering melakukannya. Di malam tahun baru, kami menonton film bersama sampai tengah malam dan kemudian kami membawa kembang api yang aku beli sehari sebelumnya ke halaman belakang. Kami menyalakannya saat jam sudah menunjukkan pukul 12 pagi. Aku senang menghabiskan waktuku bersama keluarga. Meskipun kami tidak bisa pergi kemana-mana saat pandemi ini, setidaknya momen yang kami miliki bersama sudah cukup. Aku berharap pandemi segera berakhir dan kita bisa keluar tanpa khawatir tentang apapun. Olehsebab itu, setiap orang tua, guru perlu berhati-hati dalam memilihkan cerita untuk anak. Setiap orangtua dan guru mengajari anak bukanlah untuk hari ini saja, melainkan untuk membekali masa depannya juga. Mengingat hal ini, sangat baik apabila kita peka terhadap panggilan Tuhan untuk membawa anak-anak kepada-Nya.Foto ilustrasi Freepik Natal tak hanya jadi momen berkumpul bersama keluarga, tapi bisa jadi ajang belajar bagi balita asal diisi dengan kegiatan tepat. Dapatkan inspirasinya dari sini Menghias pohon natal Balita pasti senang. Ia akan semakin bangga jika diizinkan meletakkan bintang di puncak pohon natal keluarga. Manfaat - Melatih motorik halus. Dengan jemari mungilnya, ia bisa membantu memasang hiasan ringan yang tidak mudah pecah ke batang pohon Natal. - Mengenal makna pohon Natal sebagai simbol Natal. - Melatih komunikasi saat dia diminta bercerita tentang perasaannya saat menghias pohon Natal. Kebersamaan juga mengajarkan balita kekompakan keluarga. Keakraban saat menjalankan proyek bersama akan dikenang anak sebagai momen istimewa. Menyiapkan kado natal Natal identik dengan memberi dan menerima hadiah sebagai wujud saling berbagi kebahagiaan. Jadi jangan ragu melibatkan balita saat menyiapkan hadiah untuk saudara, teman dan kerabat. Manfaat - Mengajarkan berbagi itu menyenangkan. - Melatih empati dan memahami perasaan orang lain. Apa hadiah yang paling disukai? Bagaimana rasanya bila menerima hadiah itu? Jelaskan bahwa perasan senang juga dirasakan orang yang menerima hadiah darinya. - Mengerti proses, sesuatu perlu direncanakan. Melatih percaya diri sat memilih kado. Libatkan balita menyiapkan hadiah, misalnya dengan memberikan hasil gambarnya pada nenek atau ikut membungkus kado. Jangan lupa jelaskan mengapa Anda memilih kado A untuk nenek dan kado B untuk kakek. Doa bersama Awali perayaan Natal dengan kegiatan ke gereja. Balita belajar bermacam hal ketika ikut misa untuk anak-anak. Seusai Gereja, ajak balita berdoa bersama. Manfaat untuk anak - Merasakan hari Natal hari istimewa karena bisa ke gereja bersama keluarga, ikut dalam perayaan natal khusus, melihat pohon natal atau gua dari biasanya dan berbagi hal lain yang membuat hari natal istimewa baginya dan keluarganya. - Belajar bersyukur atas segala yang diberikan Tuhan, termasuk jika ia mendapatkan hadiah Natal, bisa berpesta bersama teman dan saudara, juga berkumpul dan bermain dalam keadaan sehat dan gembira. - Dengan belajar berdoa, balita merasakan kedamaian dan hubungan khusus dengan Tuhan. Aktivitas ini mengasah sisi spiritualnya. Cerita kasih natal Bisa diambil dari bermacam buku untuk dibacakan pada balita. Manfaat - Membimbing balita menerjemahkan peristiwa natal dalam kesehariannya. - Melatih kecerdasan berbahasa balita. Logika berbahasa dan cerita yang disampaikan membantu balita mengembangkan ketrampilan bahasa dan kecerdasannya kognitifnya. Nyanyian natal Bersama balita dengan iringan piano, pasti menyenangkan. Lagu-lagu Natal sederhana, seperti malam kudus, membuat balita senang belajar lagu baru sekaligus belajar memahami kata-kata sederhana dan makna lagu tersebut. Manfaat - Ketrampilan musikal terlatih. - Belajar nada dari lagu-lagu sederhana. - Mempererat hubungan balita dengan keluarganya. - Selain belajar berbahasa, balita belajar ketrampilan matematis, semisal ritme.Ratna: Ya sudah, aku masakin air untuk kamu mandi ya? Doni : Aku mau langsung tidur saja. (sambil pergi meninggalkan Ratna) Di sebuah taman, terlihat Doni sedang berduaan bersama Lisa. Mereka terlihat mesra, dari kejauhan Dewi memperhatikan mereka. Ada rasa sayang yang terpendam di hatinya.